Pada saat ini
manusia hampir di setiap negara telah menyadari bahwa dalam pembangunan betapa
pentingnya memperhatikan keseimbangan lingkungan agar hasil pembangunan tidak
tertuju pada manusia itu sendiri. Dalam hal ini, diperlukan kesadaran warga negara
yang tinggi tentunya akan merespon manusia dalam memahami ilmu lingkungan.
oke, sebelum saya menjelaskan apa itu Manusia dan Lingkungannya : Ilmu Alamiah Dasar, nah bagi kalian yang mencari materi atau hanya sekedar membaca untuk memambah ilmu pengetahuan, artikel ini sangat cocok untuk kalian jadikan refensi belajar kalian, dan juga tentunya dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian dalam belajar ilmu alamiah dasar.
oke, sebelum saya menjelaskan apa itu Manusia dan Lingkungannya : Ilmu Alamiah Dasar, nah bagi kalian yang mencari materi atau hanya sekedar membaca untuk memambah ilmu pengetahuan, artikel ini sangat cocok untuk kalian jadikan refensi belajar kalian, dan juga tentunya dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian dalam belajar ilmu alamiah dasar.
Dan bagi kalian
yang sudah paham mengenai materi ini, saya rekomendasikan agar kalian
membacanya lagi, sebab banyak sekali materi yang berkaitan dengan materi yang
sebelumnya yang pernah kalian baca, justru hal itu kalian perlu membacanya
lagi. yang dapat menambah pengetahuan kalian tentunya.
Mari kita bahas bersama.
A. Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan menurut wikipedia adalah bidang akedemik multidispliner
yang mengintegrasikan ilmu fisika, kimia, biologi, geologi dan geografi. ilmu
lingkungan dapat juga dianggap sebagai titik pertemuan "ilmu murni"
dan "ilmu terapan". Ilmu lingkungan sebenarnya ialah ekologi atau ilmu
murni yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap makhluk hidup, yang
menerangkan berbagai asas dan konsepnya kepada masalah yang lebih luas, menyangkut
pula hubungan manusia dengan lingkungannya.
Di samping dapat menyajikan berbagai asas konsep umum yang dapat digunakan oleh macam ilmu secara menyeluruh, ilmu lingkungan juga dapat menonjolkan kaitan serta hubungan aneka macam ilmu, serta dapat menjadi wadah bagi pendekatan interdisiplin ilmu dalam mengatasi masalah lingkungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Di samping dapat menyajikan berbagai asas konsep umum yang dapat digunakan oleh macam ilmu secara menyeluruh, ilmu lingkungan juga dapat menonjolkan kaitan serta hubungan aneka macam ilmu, serta dapat menjadi wadah bagi pendekatan interdisiplin ilmu dalam mengatasi masalah lingkungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
B. Ekologi Sebagai Dasar Ilmu
Lingkungan
Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. Dalam
ilmu lingkungan seperti halnya ekologi, makhluk hidup
(organisme) pada dasarnya dipelajari dalam unit populasi. Populasi ialah
sekelompok individu-individu makhluk hidup yang sejenis yang hidup dalam suatu
lingkungan tertentu.
Individu
Dalam bahasa latin IN = Tidak;
DIVIDUS = Dapat Dibagi, Individu ialah suatu satuan struktur yang membangun
suatu kehidupan dalam bentuk makhluk. Terkadang,
kita sulit membedakan individu dan satu rumpun. Serumpun rumput atau serumpun jahe sulit ditentukan
dengan pasti, apakah rumpun itu merupakan satu individu atau sekumpulan
individu. Jika kita teliti serumpun rumput, batang-batang yang tampaknya
seperti individu-individu ternyata bagian bawahnya yang tertimbun tanah salah
saling berhubungan. Bila batang yang menjulang ke atas tanah itu dipindahkan
dengan jalan memotongnya pada bagian bawah, ia akan tumbuh menjadi individu
baru. Banyak
sedikit individu yang termasuk dalam satu populasi bergantung pada potensi
untuk berbiak silang antara individu yang satu dengan individu yang lain.
Populasi
Populasi dapat dikatakan sebagai kumpulan individu suatu spesies
makhluk hidup yang sama. Cara menentukan batasan populasi
yang lebih baik didasarkan pada pengaruh atau individu yang lain dalam suatu
populasi. Jadi, populasi dipandang sebagai suatu sistem yang dinamis daripada
gejala individu yang selalu melakukan hubungan. Maka, populasi adalah kumpulan individu sebuah spesies yang mempurryai potensi
untuk berbiak silang antarsatu individu dengan individu yang lain.
Kalau kepadatan populasi itu sedemikian rupa naiknya sehingga kebutuhan populasi itu akan bahan makanan, tempat tinggal, dan kebutuhan hidup lain-lain menjadi di luar kemampuan alam lingkungan untuk menyediakan atau menyokong secukupnya, timbullah persaingan atau kompetisi. Persaingan ini menimbulkan dua akibat: (1) dalam jangka waktu yang singkat akan menimbulkan akibat (efek) ekologi dan (2) dalam jangka waktu yang panjang akan menimbulkan akibat evolusi.
Kalau kepadatan populasi itu sedemikian rupa naiknya sehingga kebutuhan populasi itu akan bahan makanan, tempat tinggal, dan kebutuhan hidup lain-lain menjadi di luar kemampuan alam lingkungan untuk menyediakan atau menyokong secukupnya, timbullah persaingan atau kompetisi. Persaingan ini menimbulkan dua akibat: (1) dalam jangka waktu yang singkat akan menimbulkan akibat (efek) ekologi dan (2) dalam jangka waktu yang panjang akan menimbulkan akibat evolusi.
Komunitas
Komunitas ialah beberapa kelompok
makhluk yang hidup bersama-sama dalam suatu tempat yang bersamaan. Dengan
memperhatikan keanekaragaman dalam komunitas, dapatlah diperoleh gambaran
tentang kedewasaan organisasi komunitas tersebut. Komunitas dengan populasinya
adalah ibarat makhluk dengan sistem organnya, tetapi dengan tingkat organisasi
yang lebih tinggi sehingga memiliki sifat yang khusus atau kelebihan yang
tidak dimiliki oleh baik sistem organ maupun organisasi hidup lainnya.
Perubahan Komunitas
Perubahan komunitas yang sesuai dengan perubahan lingkungan yang
terjadi akan berlangsung terus sampai pada suatu saat terjadi suatu
"komunitas padat" sehingga timbulnya jenis tumbuhan atau hewan baru
akan kecil sekali kemungkinannya. Komunitas padat ini disebut "komunitas
klimaks". Namun, perubahan akan selalu terjadi. Oleh karena itu, komunitas
klimaks yang stabil tidak mungkin dapat dicapai. Perubahan komunitas tidak
hanya terjadi oleh timbulnya penghuni baru, tetapi juga hilangnya penghuni yang
pertama.
Ekosistem
Tingkat
organisasi yang lebih tinggi dari komunitas adalah ekosistem.
Di sini tidak hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan, tetapi juga segala macam bentuk materi yang melakukan siklus dalam sistem itu dan energi yang menjadi sumber kekuatan bagi ekosistem. Sinar matahari merupakan sumber energi dalam sebuah ekosistem, yang oleh tumbuhan dapat diubah menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis. Pembentukan jaringan hidup selanjutnya tentu saja bergantung pula pada kemampuan tumbuhan menyerap pelbagai bahan mineral dari dalam tanah, yang seterusnya diolah dalam proses metabolisme.
Di sini tidak hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan, tetapi juga segala macam bentuk materi yang melakukan siklus dalam sistem itu dan energi yang menjadi sumber kekuatan bagi ekosistem. Sinar matahari merupakan sumber energi dalam sebuah ekosistem, yang oleh tumbuhan dapat diubah menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis. Pembentukan jaringan hidup selanjutnya tentu saja bergantung pula pada kemampuan tumbuhan menyerap pelbagai bahan mineral dari dalam tanah, yang seterusnya diolah dalam proses metabolisme.
Pada rantai makanan, makhluk
dalam ekosistem dikumpulkan menjadi beberapa kelompok yang masing-masing mempunyai
jarak transfer makanan tertentu dari sumber energi yang masuk ekosistem.
Tumbuhan yang dapat membentuk bahan organik dari mineral dan energi matahari
dengan proses fotosintesis merupakan komponen produsen dalam ekosistem.
C. Pengaruh
Manusia dalam Lingkungan
Faktor
lingkungan, baik yang biotik maupun yang abiotik, selalu mengalami perubahan.
Perubahan ini dapat terjadi secara tiba-tiba ataupun secara perlahan. Manusia
dengan pengetahuannya mampu mengubah keadaan lingkungan sehingga menguntungkan
dirinya, guna memenuhi kebutuhannya. Pendek kata, intervensi manusia terhadap
lingkungan terhadap ekosistem semakin dalam dan rumit, semuanya itu demi
kesenangannya. Semakin tinggi kualitas lingkungan bagi dirinya, jumlahnya pun
semakin meningkat. Terlihat bahwa populasi manusia yang berkembang dengan pesat
ini, didampingi oleh perubahan lingkungan yang terus-menerus, akhirnya perlu
mendapatkan perhatian dan tindakan bersama yang terencana dan terkoordinasi
sehingga janganlah sampai menjurus ke arah yang dapat membahayakan kelangsungan
hidup manusia itu sendiri. Perlu juga
diingat bahwa kita hanya punya satu Bumi dan Bumi ini tidak pernah bertambah
luas permukaannya. Bagaimanapun, pada suatu saat kapasitas tampung Bumi ini
akan mencapai titik maksimal.
Lingkungan Hidup yang Diharapkan
Manusia
Setiap
makhluk hidup menginginkan agar tempat hidupnya memberikan keamanan dan
menyenangkan. Semuanya demi untuk kelangsungan hidup bagi individu itu dan bagi
jenisnya. Suatu ekosistem mempunyai stabilitas tertentu. Semakin besar
keanekaragaman ekosistem, semakin besar stabilitasnya, Suasana yang indah dan tenang adalah
hal yang didambakan oleh setiap manusia, tetapi semua itu amat sukar dilakukan
jika penduduk dari daerah itu telah mencemari lingkungan hidupnya. Perumahan
sulit untuk diatur baik bentuk ataupun suasananya. Air mungkin tidak mencukupi
lagi atau menjadi kurang sehat, udara menjadi kotor, dan cahaya matahari tidak
lagi secerah yang diharapkan. Kesadaran dan pengertian harus dijalankan dengan
teratur. Semuanya akan lebih mudah bila jumlah tidak melebihi kapasitas tampung
suatu lingkungan hidup yang penuh dengan daya pendukung terhadap makhluk yang
menghuninya. Pendek kata, bumi adalah placenta (ari-ari) kehidupan, tidak ada tempat lain lagi.
Macam Sumber Daya Alam
Bumi sampai
saat ini telah menunjukkan kemampuannya untuk memberikan kehidupan bagi makhluk
penghuninya. Hal ini disebabkan terdapat sumber daya alam yang dapat digunakan
manusia untuk memenuhi keperluan hidupnya. Dari sekian banyak sumber daya alam
yang tersedia, kita dapat mengelompokkan menjadi dua golongan, yaitu sumber
daya alam berupa makhluk hidup (sumber daya alam biotik) dan sumber daya alam
berupa benda tidak hidup (sumber daya alam abiotik).
Sumber alam
biotik meliputi hewan liar maupun piaraan, hutan, dan tumbuhan lainnya. Sumber
ini mempunyai sifat dapat memperbarui diri, artinya dapat memperbanyak diri
dengan cara berkembang biak. Sumber
alam abiotik tidak mempunyai kemampuan memperbanyak diri atau bertambah banyak
dan disebut non-renewable resources. Sebagai contoh sumber daya alam abiotik
ini ialah minyak bumi, barang tambang atau mineral seperti batubara, tembaga,
nikel, dan lain-lain.
Konservasi Sumber Daya Alam
Manusia
mempergunakan sumber daya alam, baik biotik maupun abiotik, untuk mendukung
kelangsungan hidupnya di planet Bumi ini. Keperluan sumber daya alam cenderung
meningkat terus karena adanya dua faktor utama: pertarna, adanya pertumbuhan penduduk yang pesat dan kedua karena perkembangan peradaban manusia
yang memerlukan sumber daya alam yang lebih banyak lagi. Konservasi lingkungan merupakan masalah besar bagi kita yang
meliputi: konservasi air, tanah, hutan, mineral, dan margasatwa.
Konservasi
air bertalian erat dengan konservasi tanah, dan bila kita berhasil mengatasi
masalah air, kita sekaligus dapat pula mengatasi masalah tanah. Air, seperti
kita ketahui, sangat diperlukan dalam kehidupan manusia sehari-hari maupun
bagi makhluk lainnya. Masalahnya di sini bagaimana memanfaatkan air yang ada semaksimal mungkin bagi keperluan manusia.
Masalah utama dari penggunaan dan pengontrolan air antara lain:
- Menyimpan air sampai kita gunakan.
- Mengangkutnya sampai ke tempat manusia memerlukannya dan
- Mencegah menumpuknya atau melenyapnya air pada suatu tempat yang sangat membahayakan manusia dan makhluk lain.
Pada saat ini, jumlah penduduk meningkat di desa, sehingga mendorong
mereka untuk mendaki lereng guntung, membabat hutan, dan menanami dengan
tumbuhan bahan pangan. Bahaya kekurangan air dan timbulnya erosi
serta banjir merupakan salah satu akibat dari pembabatan hutan-hutan tersebut.
Pertumbuhan Penduduk dan Sumber Daya
Alam
Pertambahan
penduduk yang pesat tersebut sudah dapat dipastikan akan meningkatkan keperluan
sumber daya alam bagi manusia. Sampai saat ini, hampir di seluruh bagian Bumi
telah banyak ditemukan sumber daya alam mineral, dan bahan tambang lainnya.
Bahkan, masih terus dilakukan eksplorasi di beberapa bagian Bumi ini.
Marilah kita
tinjau secara sepintas beberapa sumber daya alam yang selama ini telah dapat
dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia. Sumber daya alam tumbuhan dapat berupa
tumbuhan yang dibudidayakan seperti perkebunan, pertanian, ataupun tumbuhan
yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Kita masih dapat mempertahankan
peranan hutan, asalkan kita dapat mengatur hutan sebagai sumber kebutuhan kita.
Apalagi pada saat ini, keperluan manusia dari hutan terus meningkat sehubungan
dengan adanya pertumbuhan penduduk di dunia, maka hutan akan menyusut.
Masalah
pangan menjadi penting di samping masalah kehidupan lainnya pada saat ini. Para
ahli di dunia masih berusaha agar pangan dapat mencukupi kebutuhan dunia, baik
dengan cara ekstensifikasi, intensifikasi pertanian, maupun mencari sumber
pangan baru. Laut dan kekayaannya pada saat ini menjadi objek penelitian dalam
pencarian sumber makanan baru. Lautpun
menjadi sasaran pencarian sumber mineral yang mungkin terdapat di dasarnya.
Macam Polusi dan
Bahayanya
Di suatu pihak, manusia telah menikmati sumbangan
teknologi yang telah berhasil menunjang kehidupannya, sedangkan di pihak lain
manusia telah pula mengalami akibatnya. Akibat tersebut, bersama-sama dengan
adanya peledakan penduduk, telah menimbulkan krisis lingkungan manusia. Salah
satu bentuknya ialah timbulnya polusi atau pencemaran lingkungan manusia
dengan berbagai akibat.
Di samping itu, terus berpengaruh lokasi yang tidak langsung, yaitu
pengaruh terhadap ekosistem yang sangat kompleks. Pollutant dapat digolongkan
ke dalam dua golongan, bersifat kuantitatif (quantitative pollutant) dan
bersifat kuantitatif (qualitative
pollutant). Substansi yang secara alamiah
terdapat di alam lingkungan, tetapi jumlahnya menjadi meningkat karena adanya
kegiatan manusia dinamakan polutan yang bersifat kuantitatif. Sintesis yang
dihasilkan oleh adanya kegiatan hidup manusia kita sebut pollutan yang bersifat
kualitatif. Contoh yang pertama ialah: di alam kini sudah terdapat berbagai unsur
seperti karbon, nitrogen, dan fosfor dalam siklus yang berlangsung
terus-menerus. Namun, karena kegiatan manusia, unsur tersebut menjadi bertambah
sehingga kemungkinan besar siklusnya pun akan terganggu. Contoh yang kedua
ialah: adanya substansi sintesis buatan manusia, seperti pestisida, detergen,
dan lain-lain yang masuk ke lingkungan hiduf- manusia.
Polusi Udara
Pada saat ini, masalah polusi udara telah menimbulkan kekhawatiran
banyak penduduk, terutama yang tinggal di kota besar dan daerah industri. Bahkan,
ahli meteorologi mengatakan bahwa polusi udara tidak hanya meliputi kota besar,
tetapi polusi udara telah meliputi ke seluruh atmosfer Bumi kita. Lapisan
oksigen tipis yang menyelimuti permukaan Bumi mulai rusak dengan adanya polusi
udara. Polusi udara menjadi penyebab logam cepat berkarat dan menyebabkan
kerugian besar pada panen hasil pertanian.
Menurut data yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa polusi
udara telah banyak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan lebih jauh lagi
telah banyak menimbulkan kematian. Apa sebenarnya akibat dari polusi udara
terhadap kesehatan manusia itu, marilah kita teliti lebih lanjut
mengenai polutan dan efeknya terhadap tubuh manusia.
Karbon
monoksida dapat menyebabkan pekerjaan darah (butir darah merah) atau hemoglobin
terganggu. Fungsi hemoglobin yang ada pada butir darah merah untuk mengikat
oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh menjadi terganggu karena terikatnya
CO pada hemoglobin. Akibatnya, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen yang
sangat vital sehingga jantung dan paru-paru akan bekerja lebih keras lagi untuk
memberikan oksigen. Pengaruh ini cukup terasa akibatnya bagi penyakit jantung
dan paru-paru.
Polusi Air dan Tanah
Polutan sebagai hasil kegiatan hidup
manusia dapat juga mencemarkan air dan tanah. Di sini, sukar untuk membicarakan
jenis polusi tersebut secara terpisah karena keduanya erat sekali. Bila jumlah
penduduk suatu negara berkembang jumlahnya maka, perindustrian pun berkembang,
sehingga masuklah banyak polutan ke sistem perairan,
Jenis polusi
yang dijumpai pada negara yang sudah berkembang maupun yang sedang berkembang
ialah adanya bahan plastik. Pada saat ini, telah banyak alat rumah tangga dan
bahan pembungkus dari plastik. Bila bahan tersebut dibuang begitu saja, ia
tidak dapat terurai sehingga akan mencemari perairan maupun tanah lingkungan
hidup kita. Botol dan kaleng bekas juga merupakan sampah yang dapat merusak
lingkungan kita.
Polusi Suara
Kebisingan
yang berlangsung sehari-hari terutama di kotakota besar, dengan berkembangnya
teknologi dan pertumbuhan penduduk yang pesat diperkirakan akan meningkat dua
kali lipat dalam waktu 20 tahun mendatang. Seperti halnya suhu, kuat lemahnya
suara dapat diukur pula, yaitu digunakan satuan decibel (db).
Penelitian
telah dilakukan untuk mengetahui sampai di mana pengaruh suara tadi terhadap
organ tubuh manusia. Akibat yang dapat timbul ialah hilangnya daya pendengaran
secara permanen bila seseorang mendengar suara dengan kekuatan yang tinggi.
Suara dengan tingkatan suara antara 50-55 db menunda seseorang tidur dan merasa
lelah bila orang tersebut bangun kembali. Suara dengan kekuatan 90 db dapat
berpengaruh terhadap syaraf otonom (syaraf tidak sadar) dengan gejala
perubahan tekanan darah, denyut nadi, konstraksi perut dan usus, sakit perut
dan lain-lain.
Pencemaran
fisik tidak semata-mata karena manusia mengeksplorasi lingkungan fisik. Pada
hakikatnya, bentuk pencemaran yang ada adalah karena adanya pencemaran moral.
Moral yang menjadi dasar terjadinya pencemaran yang bersifat fisik. Untuk
menanggulangi pencemaran secara menyeluruh, harus dilakukan perbaikan terhadap
pencemaran moral dan mengembalikan sifat mental manusia terhadap pengenalan
dan pemahaman kembali seluruh nilai-nilai yang terkandung dalam hubungan
manusia dengan lingkungannya.
Kebangkitan
materialisme, renainsance, rasionalisme, kapitalisme, serta pemujaan
hasil-hasil ilmu pengetahuan teknologi tidak akan memecahkan persoalan jika
manusia tidak kembali kepada kebenaran mental dan moral. Apapun revolusi yang
dilakukan tidak akan memecahkan masalah, kecuali manusia kembali ke hakikat
manusiawi yang serasi dengan hukum kelestarian lingkungan hidup.
Perlu Kalian Ketahui :
Sekian dari
bahan pembelajaran yang dapat saya sampaikan karna sebatas itulah kemampuan
saya dalam menguraikan bahan-bahan materi manusia dan lingkungannya yang saya ambil dari berbagai sumber yang ada di internet maupun
buku-buku.
Tentu banyak sekali makalah, bahan materi dan buku-buku lainnya yang bisa menjadi referensi kalian diluar sana, tidak ada salahnya ketika kita ingin menuntut ilmu itu bukan berasal dari satu sumber saja melainkan ada banyak sumber yang kalian bisa jadikan referensi, yang dalam arti belajarlah dari berbagai macam sumber, bukan hanya satu sumber saja. Sekian dan mohon maaf atas kekurangannya, terimakasih.
Tentu banyak sekali makalah, bahan materi dan buku-buku lainnya yang bisa menjadi referensi kalian diluar sana, tidak ada salahnya ketika kita ingin menuntut ilmu itu bukan berasal dari satu sumber saja melainkan ada banyak sumber yang kalian bisa jadikan referensi, yang dalam arti belajarlah dari berbagai macam sumber, bukan hanya satu sumber saja. Sekian dan mohon maaf atas kekurangannya, terimakasih.
Salam Sehat
dan Sukses Selalu.
0 komentar:
Post a Comment