Gambar1: Interaksi |
Oke langsung saja kita bahas secara mendalam tentang Materi Interaksi Asosiatif dan Interaksi Disosiatif Untuk Pelajar dan Umum.
A. Interaksi Asosiatif.
Coba kamu perhatikan disekitar lingkungan sekolahmu, banyak sekali interaksi yang ada disekitar kita yang dapat dijadikan contoh, salah satunya, adanya interaksi dimana ketika Ketua OSIS kamu menyampaikan sesuatu tentang kegiatan perpisahan kelas 9 kepada anggota-anggota osis lainnya, tentu didalam penyampaian ini agar nantinya acara dapat berjalan sesuai dengan apa yang kalian harapkan. Jadi, contoh interaksi diatas dapat dikategorikan sebagai interaksi asosiatif yaitu interaksi yang mengarah kepada persatuan agar terciptanya suatu dengan apa yang menjadi tujuan bersama.
Bentuk-Bentuk Interaksi Asosiatif.
Membahas mengenai bentuk tentu banyak sekali contoh-contoh yang ada disekitar lingkungan kita yang dapat menjadi contoh dari bentuk interaksi asosiatif itu sendiri, nah kawan jika kalian telah mengetahui pengertian interaksi asosiatif diatas tadi yaitu interaksi yang mengarah kepada persatuan maka didalam bentuk-bentuknya interaksi asosiatif terbagi menjadi empat kategori yaitu, Kerjasama, Akomodasi, Asimilasi, dan Akulturasi.
1) Kerja Sama
Seperti yang kita ketahui kerja sama inilah sebagai salah satu bentuk utama dari interaksi sosial. Coba kamu perhatikan disekitar lingkungan sekolah kamu? Pernahkah kamu melihat adanya kerja sama yang terjadi di sekolah? Dengan melihat bentuk kerja sama yang ada disekolah, kerja sama berarti adalah interaksi sosial seseorang atau kelompok untuk melaksanakan kegiatan atau kebutuhan bersama-sama dalam mencapai tujuan bersama. Jadi, kerja sama ini adalah segala sesuatu yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
2) Akomodasi
Membahas akomodasi berarti membahas tentang interaksi yang sifatnya asosiatif, akomodasi yaitu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antar individu dan antar kelompok untuk meredaka pertentangan. Dapat dijelaskan secara singkat bahwa akomodasi adalah suatu interaksi yang dimana di dalam interaksi tersebut kelompok dengan kelompok maupun individu dengan individu mencari jalan tengah untuk meredakan pertentangan yang terjadi diantara mereka agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan masyarakat maupun individu atau kelompok tersebut.
3) Asimilasi
Asimilasi menurut wikipedia adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan jika di buku kurikulum 2013 IPS SMP kelas 8 revisi 2014 dijelaskan asimilasi adalah proses ke arah peleburan kebudayaan sehingga masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama. Asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antara beberapa orang atau kelompok. Misalnya perkawinan antara orang dari suku Jawa dan suku Minangkabau. Kedua suku masyarakat tersebut memiliki perbedaan dalam hal tata cara perkawinan dan berkeluarga. Masyarakat Minangkabau memiliki tradisi warisan melalui garis ibu, sedangkan masyarakat Jawa memiliki tradisi warisan keluarga berdasarkan garis ayah. Perkawinan yang berlangsung antara kedua orang yang berbeda budaya merupakan salah satu bentuk asimilasi.
4) Akulturasi
Pernahkah kamu melihat petani yang sedang membajak sawah dengan kerbaunya? Sedikit cerita, dapat kita jumpai di berbagai desa seorang petani yang membajak sawah dengan kerbaunya, akan tetapi semakin berkembangnya zaman dan teknologi di masyarakat, yang dahulunya kerbau di gunakan untuk membajak sawah, kini dialih fungsikan kegunaannya dengan mesin-mesin pembajak sawah.
Meskipun begitu berkembangnya kedua aspek ini tidak mengurangi fungsi aslinya. Melihat dari contoh cerita diatas dapat kita jelaskan akulturasi yaitu proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan menerima unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.
B. Interaksi Disosiatif
Interaksi disosiatif merupakan suatu interaksi sosial yang ada di masyarakat, coba perhatikam disekitar lingkungan sekolahmu, pernahkah kamu melihat adanya persaingan antar siswa dalam memperubutkan juara kelas? Persaingan inilah salah satu bentuk dari interaksi disosiatif. Menurut pengertiannya interaksi disosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah ke bentuk perpecahan atau merenggangkan solidaritas. Dapat disimpulkan interaksi disosiatif adalah interaksi yang dimana mengarah kepada perpecahan atau merenggangkan hubungan diatara individu dengan individu maupun kelompok.
Bentuk-Bentuk Interaksi Disosiatif
jika kamu sudah mengetahui pengertian interaksi disosiatif diatas, dalam hal ini interaksi disosiatif terbagi dari beberapa proses bentuk yaitu persaingan, kontravensi, dan pertentangan/konflik. Untuk mengetahuinya lebih jauh silahkan kamu simak dan pelajari pembahasannya dibawah ini.
1) Persaingan
Sering sekali kita menjumpai persaingan dilingkungan kita bahkan hampir setiap hari kita melihat adanya persaingan maupun pertandingan yang terjadi, sebagai contoh ketika kamu pergi kepasar, tentu kamu akan menjumpai aktivitas pedagang yang sedang bersaing menjajakan dagangannya dapat dilihat bahwa setiap penjual bersaing untuk mendapatkan pembeli paling yang banyak. Tetapi para pedagang tersebut tetap hidup rukun dan saling membantu. Itulah gambaran persaingan dalam kehidupan ekonomi. Kamu juga dapat menemukan persaingan sehat dalam berbagai pertandingan olahraga, menjadi bintang kelas, kontes kecantikan, dan sebagainya. Persaingan menjadi motivasi positif bagi individu untuk meraih kesuksesan. Tanpa persaingan manusia kurang spirit untuk mencapai keberhasilan. Persaingan yang baik adalah persaingan sehat dan saling membantu.
2) Kontraversi
Kontravensi menurut KBBI adalah proses persaingan yang ditandai oleh gejala ketidakpastian mengenai pribadi seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap kepribadian seseorang. Dapat saya berikan contoh, pernahkah kamu mengejek temanmu yang mendapatkan nilai yang bagus? Jika kamu melakukannnya, maka tidak kamu sadari itu menimbulkan intraksi disosiatif dari bentuk kontraversi, mengapa? Melihat dari pengertian diatas terdapat poin yang berisi perasaan tidak suka yang disembunyikan, sebab teman yang kamu ejek tentu mereka mampu melakukan yang terbaik untuk dirinya, sedangkan kamu tentu memiliki perasaan yang disembunyikan tadi atau perasaan ini terhadap teman yang mendapatkan nilai bagus. Dapat saya simpulkan bahwa kontravensi ini merupakan bentuk interaksi sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik.
Baca Juga: Jangan Sampai Perkataan Kita Menyakiti Hati Seseorang.3) Pertentangan/Konflik
Membahas suatu konflik atau pertentangan yang marak terjadi saling serang tentu mengarah kepada kerenggangan dan perpecahan, banyak sekali media-media online yang menyiarkan berita tentang perpecahan, salah satunya di lingkungan sekolah kamu, tawuran antar pelajar contohnya, perbedaan pemahaman yang tidak dapat diatasi lagi tentu berakibat konflik antar individu maupun kelompok, interaksi sosial akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang mendasar inilah, sehingga menimbulkan jarak yang terbatas di antara mereka yang berkonflik. Mereka berkonflik umumnya disebabkan oleh sesuatu yang tidak wajar bahkan saling menjatuhkan. Dalam hal ini kita sebagai seorang pelajar tentu harus selalu berhati-hati dalam berinteraksi dan berkomunikasilah bangun interaksi yang secara baik dan sopan.
KESIMPULAN
Dapat saya simpulkan bahwa pentingnya kita didalam berinteraksi sehari-hari selalu mencakup kedua pengertian dan bentuk-bentuk interaksi sosial diatas, yaitu interaksi asosiatif dan interaksi disosiatif, harapannya semua dapat paham dan mengerti dari apa yang saya sampaikan diatas, sehingga kita semua tahu mana interaksi yang mengarah kepada persatuan dan mana interaksi yang mengarah kepada perpecahan, kawan sampailah kita dipenghujung artikel yang berjudul Interaksi Asosiatif dan Interaksi Disosiatif Untuk Pelajar dan Umum, semoga dengan adanya materi diatas dapat menambah wawasan kita bersama dan semoga bermanfaat.
Salam Sehat dan Sukses Selalu.
0 komentar:
Post a Comment